Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

FTP SERVER

  FTP SERVER File Transfer Protocol atau FTP adalah protokol internet yang digunakan untuk urusan pengiriman data dalam jaringan komputer, seperti upload dan download file yang dilakukan oleh FTP client dan FTP server. Layanan FTP bisa diatur menjadi FTP public, dimana semua orang bisa mengakses data-data yang ada di server FTP dengan mudah. Selain dapat diatur menjadi FTP public, layanan FTP ini juga bisa diatur agar tidak semua orang dapat mengakses data-data yang ada di server, jadi hanya pengguna terdaftar saja yang memiliki izin untuk mengakses data-data tersebut. FTP berkerja menggunakan salah satu protokol yang dapat diandalkan untuk urusan komunikasi data antara client dan server, yaitu protokol TCP (yang menggunakan port nomor 21). Port 21 ini digunakan untuk mengirimkan command (perintah). Oleh karena itu, port 21 dimaksudkan khusus untuk mengirimkan command, maka port ini sering juga disebut dengan nama command port. Dengan adanya protokol ini, antara client dan serv

DHCP SERVER

A.     DHCP Server DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server. Dalam jaringan, server merupakan komputer yang tugasnya melayani setiap komputer atau host yang tergabung dalam satu jaringan B.     Konfigurasi DHCP Server Sebelum masuk pada konfigurasi DHCP Server, terlebih dahulu atur Network Interfaces pada “IP Settings”. Pilih LAN kemudian edit, pada connection type atur menjadi static kemudian masukkan ip addressnya. Buka pada Network – Infrastructure – DHCP Server. Pa

DNS Server

Pengertian DNS Server DNS (Domain Name System) server adalah server yang dapat melayani permintaan dari client untuk mengetahui alamat yang digunakan oleh sebuah domain. Biasanya untuk menggunakan Server DNS, pengguna harus memasukkan alamatnya dari server tersebut dalam pengaturan IP address di komputer. Biasanya provider-provider penyedia jasa internet sudah menyediakan alamat dari DNS server yang bisa digunakan. Jika pengguna menggunakan router, pengguna bisa membuat DNS server sendiri. Selanjutnya alamat dari router tersebut bisa digunakan sebagai DNS di komputer. Namun, yang tetap berperan dalam pencarian alamat IP tetaplah DNS server yang dimiliki oleh provider. Ketika alamat IP dari sebuah website sudah bisa diketahui, komputer akan melakukan cache DNS. Ketika komputer sudah mengetahui alamat dari sebuah website, komputer akan mengingatnya. Sehingga, jika ingin mengaksesnya kembali tidak perlu lagi melakukan pencarian alamat IP website tersebut. 3.2 Konfigurasi DN

Konfigurasi Ip Awal

Masuk pada browser dengan ip yang muncul pada saat penginstalan tadi. Kemudian masukkan “root” sebagai username kemudian password “1”  .   Kemudian next, pilih gateway mode .   Ganti DNS Server 1 menjadi 8.8.8.8 dan DNS Server 1 menjadi 8.8.4.4   Klik select pada “Community Edition”.   Jika sudah mempunyai akun maka tinggal masukan seperti dibawah ini, namun jika belum mempunyai akun maka dapat membuat dulu pada “Create Account”.   Klik “Update All” kemudian tunggu hingga selesai.   Kemudian isikan nama domain.   Isikan juga Hostname dan Internet Hostname.   Atur Date and Time, jika sudah selesai maka klik update.   Pilih Selected “By Category”.   Pada “Marketplace” pilih komponen apa saja yang ingin diinstall.   Kemudian pada “IP Settings” masukkan ip address yang ingin dipakai.   Masih pada “IP Settings” lakukanlah konfigurasi seperti dibawah.  

Instalasi Cleas OS

A.    Pengertian  Clear OS ClearOs adalah sistem operasi berbasis linux yang dikhususkan pengunaannya sebagai sebuah server. Namun maskipun berbasis linux, clear os sangat mudah digunakan bahkan oleh orang yang belum mengenal linux sekalipun, karena sistem konfigurasinya yang berbasis Web GUI . Adapun fitur yang terdapat pada Clear OS sebagai berikut: 1.        Directory Features a.         integrated LDAP for user dan group management b.        User Security Certificate Manager 2.        Network Features a.         Multi-WAN b.        VPN-PPTP, IPsec, OpenVPN c.         DMZ and 1 to 1 NAT d.        Statefull Firewall e.         Local DHCP and DNS Servers 3.        Gateway Features a.         Antimalware – Antivirus, AntiPhising, Anti Spyware, Anti-Spam. b.        Bandwitdh Management. c.         Intrusion Protection, Intrusion Prevention, Intrusion Detection. d.        Protocol Filtering including Peer to Peer Detection. e.         Content Filt